LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIKA
DASAR I
KESETIMBANGAN
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Disusun
Oeh:
Nama : Murniawati
NIM : A1C313024
LABORATORIUM
FISIKA
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kesetimbangan adalah suatu
kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama dengan no.
Kesetimbangan benda sangat penting untuk dipelajari karena banyak sekali
kegunaannya, antara lain dalam bidang teknik, bidang olahraga dan terkadang juga
bidang medis.
Keseimbangan merupakan konsep
yang sangat erat kaitannya dengan kenyamanan hidup manusia. Dalam tubuh manusia
saja konsep keseimbangan itu ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah
satunya karena adanya konsep keseimbangan.
Kesetimbangan
biasa terjadi pada:
o Benda yang diam (statik)
Contoh: semua bangunan gedung,
jembatan, pelabuhan dan lain-lain.
o Benda yang bergerak lurus
beraturan (dinamik)
Contoh: gerak meteor diruang
hampa, gerak kereta api diluar kota, elektron mengelilingi inti anom, bumi
mengelilingi matahari, dan lain-lain.
Dengan adanya praktikum ini
mahasiswa diharapkan mampu menentukan gaya-gaya yang bekerja pada titik
kesetimbangan secara tepat.
1.2 Tujuan
o
Menentukan
besarnya gaya-gaya yang bekerja pada titik kesetimbangan melalui percobaan.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
Kesetimbangan benda sangat
penting untuk dipelajari karena banyak sekali kegunaannya, antara lain dibidang
teknik, bidang olahraga dan terkadang juga dalam bidang medis. Kesetimbangan pada sebuah partikel
dapat dianggap sebagai suatu kesetimbangan pada suatu titik. Partikel dianggap
sebagai satu benda yang dapat diabaikan massanya atau dianggap bekerja pada
titik tersebut.
Partikel adalah benda yang
ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik
materi. Akibatnya, jika gaya bekerja pada partikel, titik tangkap gaya berada
tepat pada partikel-partikel tersebut. Oleh karena itu, partikel hanya
mengalami gerak translasi dan tidak mengalami gerak rotaso.
Suatu partikel dikatakan dalam
keadaan setimbang apabila resultan gaya yang berkerja pada partikel sama dengan
nol.

Apabila partikel pada bidang xy,
maka syarat kesetmbangan adalah resultan gaya pada komponen sumbu x dan sumbu y
sama dengan nol.


Berdasarkan hukum I Newton, jika resultan
gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka percepatan benda menjadi no.
Artinya bahwa partikel dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap.
Apabila partikel dalam keadaan diam disebut mengalami kesetimbangan statis,
sedangkan jika bergerak dengan kecepatan tetap disebut kesetimbangan dinamis.
Berdasarkan kedudukan titik beratnya,
keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam (keseimbangan statis)
dikelompokkan menjadi tiga:
o
Keseimbangan
stabil
Yaitu keseimbangan yang dialami benda dimana
apabila dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil benda tersebut akan segera
keposisi keseimbangan semula.
o
Keseimbangan
labil
Yaitu keseimbangan benda yang apabila
diberi sedikit gangguan benda tersebut tidak bisa kembali keposisi keseimbangan
semula.
o
Keseimbangan
indeferen atau netral
Yaitu keseimbangan yang dialami benda
yang apabila diberikan sedikit gangguan benda tersebut tidak mengalami
perubahan titik berat benda.
Suatu benda tegar berada dalam keadaan
seimbang jika pas diletakkan dititik beratnya. Titik berat adalah titik dimana
benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat
benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus maka pada saat itu
titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik
berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
o Statif
o Dinamometer 3 N
o Beban 50 gram
o Benang
o Busur derajat
o Kertas putih
3.2 Prosedur Kerja
a.
Dirakit
statif dan dinamometer seperti pada gambar
b.
Diikat
beban dengan benang dan dibuat simpul untuk nantinya diikatkan pada dinamometer
c.
Digantung
beban paa dinamometer. Diperiksa beban dan dicatat pada tabel.
d.
Digeser
dasar statif agar masing-masing dinamometer membentuk sudut ± 20o
dengan garis vertikal, diukur sudut a1 dan a2 dengan busur derajat dan dicatat
hasilnya pada tabel.
e.
Dibaca
besarnya F1 dan F2 pada masing-masing dinamometer dan dicatat hasilnya pada
tabel.
f.
Diulangi
langkah d dan c untuk sudut-sudut yang berbeda.
g.
Dilaporkan
hasil percobaan yang dilakukan dan dibuat kesimpulan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
|
ᵝ3
|
Berat
beban
|
|||||
A1
|
A2
|
F1
|
F2
|
ᵝ1
|
ᵝ2
|
||
1
|
20o
|
20
o
|
0,25
N
|
0,25
N
|
0,49N
|
160
o
|
160
o
|
2
|
30
o
|
30
o
|
0,30
N
|
0,30
N
|
0,49N
|
150
o
|
150
o
|
3
|
45
o
|
45
o
|
0,35
N
|
0,35
N
|
0,49N
|
135
o
|
135
o
|
4
|
20
o
|
30
o
|
0,25
N
|
0,30
N
|
0,49N
|
150
o
|
160
o
|
Massa beban 50 gram
4.2 Pembahasan
Keseimbangan adalah suatu kondisi benda
dengan resultan gaya dan momen gaya sama dengan nol. Partikel adalah benda yang
ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik
materi. Suatu partikel disebut dalam keadaan seimbang bila jumah aljabar
gaya-gaya yang bekerja pada pertikel tersebut sama dengan nol. Syarat
keseimbangan partikel adalah F=0. Jika partikel terletak pada bidang xy maka
syarat keseimbangan:


Pada percobaan ini, kami melakukan
pengukuran kesetimbangan benda yang memiliki massa 50 gram. Percobaan
dilakkukan sebanyak empat kali dengan sudut yang berbeda-beda disetiap
percobaannya. Besarnya gaya yang bekerja pada benda diperoleh melaui pembacaan
dinamometer yang dipasang pada statif.
Pada percobaan pertama dengan besar sudut
A1 = 20o dan A2=20o diperoleh hasil
F1 dan F2 masing-masing 0,25 N. Sehingga diperoleh F1
dan F2 teori masing-masing 0,26 N. Persentase kesalahan F1
adalah 3,8% dan persentase kesalahan F2 adalah 3,8%.
Pada percobaan kedua dengan besar sudut A1=30o
dan A2=30o, didapat hasil pembacaan F1 sebesar
0,30 N dan F2 sebesar 0,30 N. Dalam perhitungannya F1 dan
F2 teori yang diperoeh sama besar dengan F1 dan F2
hasil pembacaan skala yaitu 0,30 N. Sehingga persentase kesalahannya adalah
nol.
Pada percobaan ketiga dengan besar sudut
A1 dan A2 masing-masing 45o, diperoleh hasil F1
dan F2 yaitu 0,35 N. F1 dan F2 teori yang
dihitung mendapat hasil yang sama yaitu 0,343 N. Sehingga persentase kesalahan
untuk masing-masing F1 dan F2 adalah 2,04%.
Pada percobaan keempat dengan besar sudut
A1 = 20o dan A2=30o. Dari hasil
pembacaan skala didapat F1 sebesar 0,25 N dan F2 sebesar
0,30 N. Dari hasil perhitungan diperoeh F1 teori sebesar 0,32 N dan
F2 teori sebesar 0,21 N. Sehingga didapat persentase kesalahan F1
sebesar 21,8% dan persentase kesalahan F2 yaitu 42,8%.
Pada percobaan yang telah dilakukan diketahui
bahwa persentase kesalahan pada percobaan keempat cukup besar. Hal ini
disebabkan oleh pengamat yang kkurang teliti dalam meakukan percobaan.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
o
Kesetimbangan
adalah suatu kondisi benda dengan kondisi resultan gaya dan momen gaya sama
dengan nol.
o
Menentukan
besar gaya-gaya yang bekerja pada titik kesetimbangan dapat diukur dengan
persamaan:

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusThe best slots - DrmCD
BalasHapusBest slot machines online. 이천 출장마사지 You can enjoy 영주 출장샵 games 울산광역 출장안마 and prizes on casino games by all levels, from video 화성 출장샵 poker to live dealer blackjack. Play 인천광역 출장샵 for free! Jackpots.